Video Permukaan Matahari 'Retak' Diperlihatkan Oleh NASA - Belum lama ini, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) melaunching 2 video dalam rencana merayakan 5 tahun The Solar Dynamics Observatory atau Tubuh Observatorium Matahari NASA (SDO) mengudara diluar angkasa. Dalam video itu terlihat permukaan Matahari tampak " retak " di beberapa bagian.
Penampakan itu diprediksikan selama 533 ribu mil atau kurang lebih 857, 7 juta km. Tetapi rupanya " retakan " berwarna hitam itu tidaklah retakan sungguhan serta tak kekal.
Menurut juru bicara NASA, " retakan " hitam ini dimaksud Filamen Matahari yang umum terlihat dalam sekian waktu. Filamen itu lalu bergerak meletus ke luar angkasa juga sebagai Coronal Mass Ejection serta kembali lagi ke permukaan Matahari seperti hujan. Tetapi fenomena ini tidak bertahan lama hingga dalam beberapa hari kemudian, penampakan " retakan " itu bakal menghilang.
" SDO menangkap gambar filamen dalam beragam panjang gelombang, yang semasing menolong tunjukkan temperatur tidak sama dari material Matahari, " jelas juru bicara NASA. " Ilmuwan juga tengah memahami bagaimanakah ciri sisi dalam, medan magnet, panas korona serta seberapa padat radiasi yang membuat ionosfer atau atmosfer yang terionisasi oleh radiasi matahari dan efeknya untuk Bumi. "
Disamping itu, hingga sekarang ini beberapa ilmuwan masih tetap belum tahu serta selalu menyelidiki kenapa fenomena itu dapat berlangsung. Riset itu dikerjakan untuk memperkirakan panas Matahari agar bisa membuat perlindungan pesawat, satelit serta astronot yang bekerja serta menerap diluar angkasa.
Berikut video permukaan Matahari yang " retak " :